Sejarah dan perkembangan alas kaki

Tren sepatu yang lagi in sekarang ini sebenarnya ”hanyalah” perputaran dari bentuk sepatu yang pernah ada pada masa lalu.

Bentuk awal sepatu itu asalnya terbuat dari sol kulit yang keras, kemudian dipadu dengan bilah kulit yang lebih lembut pada bagian atasnya dan satu lagi di bagian bawah. Orang mengenalnya dengan nama sandal.

Bentuk itulah yang kemudian terus-menerus berkembang sepanjang zaman. Alas kaki itu mengalami berbagai perubahan, baik dari segi bahan maupun desainnya. Ada yang menyebut model sepatu itu klasik, eksotik, sampai fantastik.

Kembali pada sandal, dalam perkembangannya sandal menjadi bukti sejarah masa lalu peradaban manusia. Alas kaki ini muncul pada 3.000 SM di kawasan Mediterania atau yang dikenal sebagai jazirah Arab.

Para arkeolog menemukan fakta bahwa sandal pertama kali dipakai oleh Pharaoh Narmer, baru kemudian diikuti para budaknya.
Seiring berjalannya waktu, bentuk sandal mengalami banyak perkembangan sesuai kebutuhan. Alas kaki ini lalu menjadi salah satu hal penting bagi manusia.

Alas kaki ini tak hanya berkembang di kawasan Arab, tetapi juga sampai Benua Eropa seperti di Inggris. Interaksi manusia dari berbagai tempat itu turut memengaruhi atau tepatnya saling memengaruhi perkembangan si alas kaki.

Kiblat ”fashion”

Kata Fashion Stylist dan Koordinator Metro Department Store Roni Dachlan, tren sepatu yang terjadi di Indonesia, seperti barang fashion yang lain, juga dipengaruhi tren dunia. Pengaruh itu terutama dari pusat-pusat fashion dunia, seperti Paris, Milan, dan New York.

Masih menurut Roni, sepatu yang sekarang sedang naik daun (lagi) adalah model wedges, untuk sepatu dengan hak tinggi. Selain itu, sepatu tanpa hak (flat), yang dikenal juga dengan nama ballerina shoes juga tengah digemari.

” Sekarang ini aksen dan model kedua jenis sepatu itu menjadi lebih beragam, seperti peep toes, strappy, dan pumps,” tutur Roni ketika ditemui di Jakarta, Rabu, (9/4).

Dari segi bahan bakunya, sepatu-sepatu itu didominasi bahan seperti canvas, patent, serta kulit asli dan imitasi. Nuansa warna terang dan motif print sekarang juga tengah menjadi pilihan banyak orang.

Coba deh kamu lihat model sepatu yang lagi in itu di pusat-pusat perbelanjaan. Meskipun model wedges dan flat bisa dikatakan selalu ada pada setiap masa, kemunculannya kali ini lebih seru, lebih banyak variasi, juga warna-warninya. Ada yang bahannya canvas, motif bunga dan kulit imitasi dipadu aksen emas, pita, dan tali.

Soal warna sepatu, enggak ada yang dominan banget. Setiap orang bebas memilih warna sepatu apa aja, enggak lagi ada kecenderungan seperti kalau musim panas warnanya lebih ngejreng daripada pilihan untuk musim dingin.

Warna sepatu yang lembut, semisal cokelat dan krem, tetap bisa menjadi pilihan untuk berbagai kesempatan. Sementara warna sepatu yang ”berani”, seperti merah, kuning, hijau, bahkan ungu menyala pun, bisa menjadi pilihanmu juga.

Kayaknya sih, warna apa pun yang kamu pilih tetap bisa disesuaikan dengan kesempatan atau acaranya. Tentu saja, paduan warna sepatu yang mau kamu pakai dengan pakaian dan tasnya pun sebaiknya kamu perhatikan.

Harga variatif

Dari segi harga, sepatu itu juga variatif banget, mulai dari ratusan ribu sampai jutaan rupiah. Jadi, silakan pilih sesuai isi kocek masing-masing.

Public Relations Manager Pasaraya The Pride Indonesia Julie Retno mengamati, model sepatu wedges dan flat itu mulai kembali muncul sejak sekitar pertengahan tahun 2007 lalu.

Namun, selama ini umumnya abu-abuers memilih sepatu lebih pada model dan bahannya yang tengah populer. Mereka umumnya tak mempertimbangkan soal sehat atau tidaknya sepatu yang dipilih itu bagi kaki mereka.

Di sisi lain, produk sepatu yang mengutamakan kesehatan kaki pun sering kali tidak mengikuti perkembangan desain dan warna yang tengah populer. Alhasil, kesan alas kaki kesehatan itu jadi monoton, tak mampu menarik perhatian kita.

Ada memang merek yang berani memadukan kesehatan (kaki) dan tren, tetapi jumlahnya enggak banyak. Segmentasi konsumennya juga sangat terbatas,” kata Roni  Memang sih, sejauh ini, kalau milih sepatu, kita cenderung membeli karena tertarik pada bahan dan modelnya. Tapi, mengingat pentingnya sepatu sebagai alas untuk kaki kita, kayaknya udah saatnya mempertimbangkan juga faktor kesehatan dalam memilih sepatu. (DOE)
Sumber: Footwear, Fifty Years History, Eugenia Giroti, 1995

 

http://nasional.kompas.com/read/2008/04/11/09425649/sejarah.dan.perkembanganya

MIX n MATCH

 

mix n match

mix n match

Blazer dan kemeja sekarang udah gak cuma dipakai ke kantor atau acara formal aja loh. Dengan kreatifitas kamu blazer dan kemeja juga bisa keliatan santai & bikin kamu lebih fashionable. So, let’s try!